Pelajaran Prakarya dapat digolongkan
ke dalam pengetahuan transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan
melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi. Pembelajaran
ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan
gagasan agar oang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis
sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan maupun
kearifan lokal, hasil yang ergonomis serta aplikatif dan ekosistem dalam
memanfaatkan lingkungan sekitar.
Dalam
kehidupan dan berkehidupan, manusia membutuhkan keterampilan tangan untuk
memenuhi standar minimal dan kehidupan sehari-hari sebagai kecakapan hidup.
Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun
orang lain serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu
pelatihan berkarya dengan menyenagkan harus dimulai dengan memahami estetika
(keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya.
Dalam rangkaian menemukan karya yang
bermanfaat dilatihkan mencipta, memproduksi dan memelihara yang ada kemudian
memperoleh nilai kebaruan (novelty) sehingga bermanfaat untuk kehidupan
selanujutnya.
Prinsip
mencipta, yaitu memproduksi dan mereproduksi diharapkan meningkatkan nilai
sensibilitas terhadap kemajuan jaman sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan
lokal yang telah mampun mengantarkan manusia Indonesia mengalami kejayaan pada
masa lalu. Oleh karenanya, pembelajaran Prakarya di tingkat sekolah lanjutan
pertama didahului dengan wawsan keteknologian hasil kearfian lokal menuju
teknologi terbarukan. Pelatihan
dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun dalil yang ada melalui
studi perorangan, kelompok maupun projektif agar memberi dampak kepada
pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui
eksplorasi alami maupun artifisial ini akan memanfaatkan sebagai media
sekaligus bahan pelajaran, sehingga berdasarkan nilai ekosistem dan
keberlajutan materialnya. Atas
dasar seperti tersebut di atas, MGMP Prakarya SMP/MTs Kab. Kebumen merasa
terpanggil untuk menciptakan peserta didik yang mempu memanfaatkan kearifan
lokal khususnya di wilayah Kab. Kebumen untuk bersaing ditingkat global atau
setidak – tidaknya peserta didik mempunyai keterampilan hidup (life skill) yang dapat berguna bagi
dirinya dan orang lain.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar